IAHN-TPnews,- Fakultas Dharma Acarya Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang (IAHN-TP) Palangka Raya menyelenggarakan Diskusi/Dialog Ilmiah pada hari Senin, 24 Juni 2019, bertempat di Aula Student Center Lantai III IAHN-TP Palangka Raya. Diskusi ilmiah ini mengusung tema: “Pembelajaran di Era Digital 4.0”, dengan menghadirkan dua narasumber yaitu:

  1. Putu Bagus Adidyana, ST, M.Kom
  2. Dr. I Putu Widyanto, M.Pd, H

Dialog ilmiah ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Dharma Acarya, Direktur Program Pascasarjana, beberapa Pejabat Struktural maupun Fungsional, serta unsur dosen dan mahasiswa IAHN-TP Palangka Raya.

Pembelajaran di Era Digital 4.0
Foto Laporan Ketua Panitia (dok. Humas)

Dalam Laporan Ketua Panitia (Dr. I Ketut Sudiarta, S.Sos., M.AP) menyebutkan bahwa tujuan dari diskusi/dialog ilmiah ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pengembangan pendidikan dan pembelajaran di IAHN-TP Palangka Raya. “Isu yang paling gencar digiatkan oleh pemerintah saat ini adalah Revolusi Industri 4.0, maka kita harus memanfaatkan momen ini di dalam segi pembelajaran”, ungkapnya.

Pembelajaran di Era Digital 4.0
Foto Pembukaan oleh Dekan Fakultas Dharma Acarya (dok. Humas)

Dialog ilmiah ini dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Dharma Acarya IAHN-TP Palangka Raya (Dr. Drs. I Wayan Karya, M.Si.,M.Pd). Dalam sambutannya beliau mengatakan, “Kegiatan ini sebenarnya secara mikro sudah dilaksanakan di masing-masing prodi melalui pembelajaran di ruang kuliah, namun dengan skala yang makro, yaitu mendatangkan narasumber yang profesional dan kompeten kami berharap para peserta diskusi atau dialog ini dapat lebih mendalami tentang pembelajaran di era digital 4.0”.

“Saya harap semua unsur baik dosen maupun mahasiswa mampu memanfaatkan kegiatan diskusi atau dialog ini, sehingga bisa segera diaplikasikan di dalam kegiatan pembelajaran di IAHN-TP Palangka Raya”, ujarnya di akhir kata sambutan.

Pembelajaran di Era Digital 4.0
Foto saat penyampaian materi oleh narasumber (dok. Humas)

Acara kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh narasumber. Putu Bagus Adidyana, S.T., M.Kom selaku narasumber pertama mengungkapkan, “Revolusi Industri menuntut kita untuk berevolusi juga di segala bidang. Semakin banyak bidang pekerjaan yang ditinggalkan dan tergantikan oleh bidang pekerjaan yang lain”.

“Tuntutan ini mengharuskan kita untuk melakukan perubahan pendekatan akan banyak hal. Sebagai Civitas Akademika ada tiga hal utama yang berubah, yaitu; Perubahan Pendekatan Hidup, Perubahan Pendekatan Belajar, dan Perubahan Pendekatan Pendidikan. Revolusi Industri juga menuntut kita berfikir dengan cara yang baru. Kita sedang hidup di dunia yang sedang bergejolak. Kita hidup di dunia yang memang dinamikanya seperti ini. Dan hal itu tidak bisa memberikan kita legitimasi untuk tenang-tenang saja”, pungkasnya di akhir penyampaian materi.

Pembelajaran di Era Digital 4.0
Foto saat penyampaian materi oleh narasumber (dok. Humas)

Dr. I Putu Widyanto, M.Pd selaku narasumber kedua menyampaikan, “Kompetensi industri 4.0 dibutuhkan SDM berkemampuan pemahaman yang tinggi,  kemampuan berpikir kritis, kemampuan berkolaborasi dan berkomunikasi, keterampilan berinovasi, kemampuan memecahkan masalah, kemampuan berkolaborasi dan berkomunikasi, keterampilan dalam menguasai media TIK, keterampilan berkehidupan dan berkarir”.

Pembelajaran di Era Digital 4.0
Foto para peserta dialog ilmiah (Dok. Humas)

“Pemerintah juga sudah mulai berbenah untuk menghadapi tantangan era revolusi industri 4.0 dengan mempersiapkan program sistem pembelajaran daring untuk perguruan tinggi, menyiapkan buku pegangan guru dan siswa yang dapat diakses di situs Kemendikbud untuk satuan pendidikan”.

“Terobosan dan inovasi antara lain pengembangan kurikulum, kompetensi pendidik dan peserta didik, penggunaan pendekatan dan strategi pembelajaran yang tepat dan penggunaan TIK.  Dengan didukung oleh kemampuan pendidik dalam melaksanakan prinsip-prinsip manajemen pembelajaran dengan baik”, pungkasnya.

Foto para mahasiswa menyampaikan pertanyaan kepada narasumber (Dok. Humas)

Acara dilanjutkan dengan tanya jawab dari mahasiswa. Para mahasiswa terlihat antusias mengikuti acara diskusi ilmiah ini, ditandai dengan banyaknya mahasiswa yang mengajukan pertanyaan kepada kedua narasumber. Acara diakhiri dengan pembagian sertifikat kegiatan secara simbolis. //rp.