IAHN-TPnews,- Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang (IAHN-TP) Palangka Raya menyelenggarakan Seminar Nasional pada hari Rabu, 31 Juli 2019, bertempat di Hotel Luwansa, Jl. G. Obos Palangka Raya. Seminar nasional ini mengusung tema: “Kepemimpinan dalam Menghadapi Tantangan Era Milenial”, dengan menghadirkan tiga narasumber yaitu:
- Prof. Dr. I Nyoman Nurjaya, SH.,MS. (Dosen Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang)
- Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa, M.Si (Kepala LLDIKTI Wilayah VIII Bali)
- Prof. Drs. I Ketut Subagiasta, M.Si.,D.Phil (Rektor IAHN-TP Palangka Raya)
Seminar ini diikuti oleh 250 peserta yang terdiri dari utusan 11 perguruan tinggi keagamaan Hindu di seluruh Indonesia dan 5 perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang berada di Palangka Raya, pembimas Hindu se-Kalimantan (Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Utara), penyelenggara/Kasi/Penyuluh Agama Hindu 13 Kabupaten dan Kota Palangka Raya, para stakeholder (yang telah MoU dengan IAHN-TP Palangka Raya), para guru (guru Pasraman, SD, SMP, dan SMA/SMK), PERADI Provinsi Kalimantan Tengah, para pegawai dan para dosen IAHN-TP Palangka Raya, organisasi masyarakat, organisasi pemuda, organisasi keagamaan, lembaga adat, serta para mahasiswa IAHN-TP Palangka Raya. Selain itu, turut hadir perwakilan dari instansi-instansi terkait yang di antaranya adalah perwakilan dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Tengah, Pembimas Hindu Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Tengah, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Kalimantan Tengah, dan Ketua Majelis Besar Agama Hindu Kaharingan Pusat Palangka Raya. Di awal acara para tamu undangan disuguhi dengan Tari Sekar Jagad yang merupakan persembahan Sanggar Tari Sekar Jagad dari Kota Palangka Raya.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Rektor IAHN-TP Palangka Raya (Prof. Drs. I Ketut Subagiasta, M.Si.,D.Phil) yang ditandai dengan pemukulan Katambung. Dalam sambutannya beliau mengatakan, “Pelaksanaan seminar nasional ini sebagai wadah untuk meningkatkan pengetahuan dan memiliki wawasan yang lebih luas sehingga cakrawala berpikir mengarah ke masa depan. Kita sebagai warga negara wajib untuk meningkatkan pendidikan, meningkatkan mutu SDM agar mampu menghadapi tantangan masa depan sehingga mampu menjadi pemimpin yang baik atau good governance”.
“Seminar ini diharapkan dapat menghasilkan pemikiran, ide, dan strategi untuk menciptakan harmonisasi dalam kepemimpinan baik secara regional, nasional, maupun internasional”, ujarnya.
Dalam laporannya, Dr. I Made Kastama, SH.,MH. selaku ketua panitia, mengungkapkan bahwa tujuan dari seminar ini adalah sebagai ruang Elaboratif Peningkatan Mutu Pendidikan, keimanan dan pentaatan terhadap ajaran agama dan peningkatan SDM yang bermartabat sebagai calon pemimpin bangsa.
“Seminar ini merupakan titik balik dalam memahami multikultural yang dapat memberikan makna nyata dalam membangun solidaritas sosial masyarakat dan memahami kepemimpinan dalam menghadapi tantangan pada era millennial”, ungkapnya.
Kegiatan Seminar Nasional ini dipandu oleh Moderator Dr. Ervantia Restulita L Sigai, SS.,M.Si. Acara kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh narasumber. Prof. Dr. I Nyoman Nurjaya, SH.,MS. selaku narasumber pertama mengungkapkan, “Di era Millenial ini kita harus menjadi generasi yang cerdas dan tangkas melihat peluang, berani berinovasi, mampu mengambil keputusan besar secara bertanggungjawab, mempunyai kepercayaan diri dan berjiwa besar, serta memiliki kemampuan beradaptasi dengan perubahan, sehingga menjadi pribadi yang penuh dengan keteladanan”.
“Kepemimpinan di era millenial ini yang pertama haruslah mempunyai sifat visioner, yaitu mempunyai visi ke depan meraih peluang dan cerdas mengadaptasi perubahan global. Syarat kedua menjadi pemimpin di era ini adalah memiliki sifat transformasional, yaitu tangkas mentransformasikan energi kemampuan dan sumber daya serta kreatif berinovasi, perhatian dengan mitra kerja, dan menginspirasi siapapun”, ungkapnya.
Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa, M.Si selaku narasumber kedua menyampaikan, “Setiap pemimpin ingin wujudkan tujuan organisasi, baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Namun faktanya tidak semua pemimpin mampu merealisasikan tujuan organisasi”.
“Faktor penyebab seorang pemimpin menemui kegagalan adalah kurang fokus, tidak punya skala prioritas, buruknya manajemen waktu, lemah etos kerja, dan mudah menyerah”, lanjutnya.
Prof. Drs. I Ketut Subagiasta, M.Si.,D.Phil selaku narasumber ketiga menyampaikan, “Memahami dan menerapkan kepemimpinan ideal dalam Hindu sungguh urgen dalam upaya memberikan peluang terbuka bagi kader pemimpin Hindu untuk menjadi pemimpin dalam berbagai level lokal, regional, nasional, dan internasional”.
“Memaknai ajaran kepemimpinan Hindu dengan baik dan benar untuk meraih prestasi pemimpin Hindu yang berkualitas dan bertanggungjawab”, pungkas Rektor di akhir acara. //sar//