Dharmagita dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Hindu di Era Disrupsi

HUMAS IAHNTPnews,- Program Studi Pendidikan Agama Hindu, Fakultas Dharma Acarya, Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang (IAHN-TP) Palangka Raya mengadakan Seminar Nasional dengan mengusung tema “Dharmagita dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Hindu di Era Disrupsi”, Kamis (07/07/2022) di Ruang Seminar Fakultas Dharma Acarya Lt. 1 IAHN-TP Palangka Raya.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Dharma Acarya, Dr. Drs. I Wayan Karya, M.Pd., M.Si. menghadirkan Rektor Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang Palangka Raya, Dr. Mujiyono, S.Ag., M.Ag sebagai Keynote Speaker.

Dalam kesempatan tersebut, Dekan mengapresiasi dan menyambut baik diselenggarakannya seminar nasional ini dan berharap dengan dilaksanakan kegiatan tersebut dapat memberikan wawasan mengenai bagaimana kedudukan Dharmagita dalam pembelajaran pendidikan agama Hindu di era disrupsi seperti saat ini, sehingga diharapkan civitas akademika mampu memahami dan menerapkannya dalam proses pembelajaran saat ini dengan tujuan untuk mengembangkan pengetahuan dan minat mahasiswa, kalangan akademisi maupun masyarakat umum terhadap pembelajaran Dharmagita di era disrupsi digital agar Dharmagita tidak terlupakan utamanya oleh generasi muda Hindu.

“Dengan mempelajari Dharmagita diharapkan generasi muda Hindu dapat meningkatkan sradha dan bhaktinya”, ucap Dekan.

“Diperlukan adanya kerja sama antara orang tua dan lingkungan pendidikan sebagai tonggak untuk mempertahankan tradisi Dharmagita di era disrupsi ini agar Dharmagita tidak terlupakan oleh generasi muda”, pungkas Wayan.

Rektor IAHN-TP Palangka Raya, Dr. Mujiyono, S.Ag., M.Ag saat memberikan keynote speech menyampaikan bahwa
Dharmagita dapat diartikan sebagai nyanyian-nyanyian kebenaran yang bisa dimaknai menjadi lagu-lagu rohani, lagu-lagu kejiwaan yang memberikan rasa atau jiwa terenyuh, hati yang hening, membawa kedamaian yang tinggi dan hati yang tenang sehingga akan memberikan rasa pendidikan sesungguhnya di dalam hakikat sang diri.

Lebih lanjut, Rektor mengatakan bahwa disrupsi dapat diartikan sebagai perubahan yang cepat yang membawa dua sisi, baik itu buruk ataupun sebaliknya, oleh karenanya bagaimana sebaiknya kita memaknai disrupsi ditinjau dari sebuah dharmagita yang memberikan pendidikan tidak hanya kecerdasan, tetapi juga dalam segi mental dan spritual sehingga memunculkan rasa ketenangan dan kedamaian.

Dr. I Gede Dharman Gunawan, S.H., M.Pd.H. selaku Ketua Panitia dalam laporannya mengatakan bahwa Seminar nasional prodi Pendidikan Agama Hindu ini dilaksanakan secara virtual (daring) melalui aplikasi Zoom dengan menghadirkan empat narasumber, yaitu :
1. Prof. Dr. Drs. I Nyoman Suarka, M.Hum. (Guru Besar FIB Universitas Udayana)
2. Prof. Dr. Drs. I Made Surada, M.A. (Guru Besar UHN IGB Sugriwa Denpasar)
3. Prof. Dr. I Wayan Sukayasa, M.Si. (Guru Besar UNHI Denpasar)
4. Megawati, S.Pi., M.Pd.H. (Dosen IAHN Tampung Penyang Palangka Raya) dengan dipandu oleh I Made Paramarta, S.Ag., M.Si. (Dosen IAHN-TP Palangka Raya) sebagai moderator.. //a.s//

Reporter : Ni Made Sudharmi, SH
Editor : I Kadek Agus Yadnya, S.Fil.H.,M.Pd.H