IAHNTPnews,- Program Studi Kepanditaan, Fakultas Dharma Duta dan Brahma Widya (FDDBW) Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang (IAHN-TP) Palangka Raya melaksanakan kegiatan Pelatihan Upacara Manusa Yadnya bertempat di Ruang Rapat Fakultas Dharma Duta dan Brahma Widya IAHN-TP Palangka Raya, Senin (29/05/2023).
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Rektor IAHN-TP Palangka Raya yang dalam hal ini diwakili oleh Dr. I Wayan Salendra, S.Ag., M.Si yang dalam sambutannya menyambut baik dengan dilaksanakannya kegiatan pelatihan Manusa Yadnya yang merupakan salah satu bagian dari Panca Yadnya ini yang diharapkan nantinya dapat menjadi bekal bagi mahasiswa(i) Prodi Kepanditaan baik bagi dirinya sendiri maupun bagi masyarakat luas saat nanti terjun langsung di lapangan.
“Tentu anak-anakku sekalian perlu dipahami hal ini (pelatihan) karena nanti setelah anda lulus, menjadi dewasa dan bekerja tentu akan berkeluarga, disini anda akan merasa hal-hal seperti itu akan berguna, disinilah pentingnya anak-anak belajar, agar apa yang di dapat di bangku kuliah baik secara teori maupun pelatihan seperti ini membawa dampak positif di masa kehidupan mendatang”, Ucap Dekan.
Salah satu upacara manusa yadnya bagi umat Hindu Bali adalah ritual Menek Kelih dan sama halnya di Kalimantan Tengah, Upacara Manusia Yadnya juga sering dilaksanakan salah satu diantaranya adalah ritual Nyahangen Kabujang.
Pelaksanaan upacara Menek Kelih dan ritual Nyahangen Kabujang dilaksanakan pada saat putra/putri sudah menginjak masa remaja (akil balik) yang ditandai dengan perubahan-perubahan yang nampak pada putra- putri misalnya pada anak laki-laki perubahan yang tampak dari sikap dan suaranya, anak putri mulai ditandai dengan datang bulan (menstruasi) pertama.
Winawati, S.Pd., M.Pd selaku Ketua Panitia mengatakan tujuan dilaksanakannya kegiatan Pelatihan Manusa Yadnya “Ritual Menek Kelih dan Ritual Nyahangen Kabujang” ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa khususnya prodi Kepanditaan untuk tetap melestarikan ritual-ritual dalam ranah upacara Manusa Yadnya dengan mempraktikkan ritual tersebut sehingga dapat mengetahui sarana apa saja yang digunakan, dengan harapan ritual-ritual tersebut semakin eksis sepanjang masa tidak tergerus oleh kemajuan iptek yang semakain pesat, dan lulusan dari prodi kepanditaan nantinya benar-benar siap pakai ketika kembali ke masyarakat.
Wina menambahkan Pelatihan upacara Manusia yadnya ini akan mempraktikkan 2 versi ritual sekaligus, yaitu Ritual Menek Kelih dalam istilah Hindu etnis Bali dan Ritual Nyahangen Kabujang dalam istilah Hindu Kaharingan di Kalimantan Tengah yang diikuti oleh 50 orang peserta dari Mahasiswa(i) Prodi Kepanditaan dan prodi lainnya yang ada di Fakultas Dharma Duta dan Brahma Widya dengan menghadirkan dua narasumber, yakni Cok Istri Masrini, S.Ag dan Basir Tambang, S.Pd., AH.
Penulis Berita : Ni Made Sudharmi, SH
Editor : I Kadek Agus Yadnya, S.Fil.H.,M.Pd.H