Fakultas Dharma Sastra Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang (IAHN-TP) Palangka Raya menyelenggarakan Pelatihan Upacara Nahunan dan Upacara Nyambutin. Pelatihan dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Dharma Sastra IAHN-TP Palangka Raya Dr. I Made Kastama, SH., MH. Senin, 28 Mei 2019 di Gedung Kuliah Fakultas Dharma Sastra.
Pelatihan Upacara Nahunan dan Upacara Nyambutin ini mengusung tema: “Melalui Pelatihan Upacara Nahunan dan Upacara Nyambutin Kita Tingkatkan Sradha dan Bhakti Mahasiswa Fakultas Dharma Sastra IAHN-TP Palangka Raya”. Dihadiri oleh unsur pimpinan struktural dan fungsional di Lingkungan IAHN-TP Palangka Raya diantaranya Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Wakil Dekan 1 dan Wakil Dekan 2 Fakultas Dharma Sastra, Dekan Fakultas Dharma Duta dan Brahma Widya dan seluruh Ketua Prodi di lingkungan IAHN-TP Palangka Raya. Dengan jumlah peserta pelatihan sebanyak 50 orang yaitu seluruh mahasiswa Fakultas Dharma Sastra baik dari Prodi Hukum Agama Hindu maupun Prodi Hukum Adat.
Para peserta Pelatihan Upacara Nahunan dan Upacara Nyambutin ini dilatih langsung oleh dua orang instruktur yaitu Delae, S.Ag., M.Si dan Pinandita I Made Alit Widnyana, MT. Kedua instruktur ini telah berpengalaman dan ahli dalam kegiatan rohani khususnya Upakara-Upakara dalam agama Hindu.
Dr. Ni Nyoman Rahmawati, S.Ag., M.Si selaku ketua panitia mengungkapkan,” Tujuan dari pelaksanaan pelatihan ini adalah untuk menambah wawasan pengetahuan mahasiswa tentang pelaksanaan upacara Nahunan dan Upacara Nyambutin sebagai bekal mereka nantinya setelah terjun di tengah-tengah masyarakat.”
“Kami harapkan agar pelatihan ini nantinya menjadi ajang berbagi pengetahuan, pengalaman dan berbagi informasi sehingga dapat menambah wawasan tentang Upacara dalam agama Hindu, khususnya Upacara Nahunan dan Upacara Nyambutin”, imbuhnya.
Dr. I Made Kastama, SH., MH (Dekan Fakultas Dharma Sastra IAHN-TP Palangka Raya) mengatakan, “Dengan adanya pelatihan ini kami harapkan seluruh mahasiswa dari Fakultas Dharma Sastra IAHN-TP Palangka Raya pada nantinya bukan hanya mengerti tentang hukum, baik hukum adat maupun hukum negara, tetapi juga harus paham akan tata laksana ritual Upakara di agama Hindu.”
“Upacara sebagai sebuah simbol dan alat komunikasi kita karena keterbatasan tattwa dan keterbatasan sikap kita, maka upakara inilah yang melengkapi semua aspek dalam hidup bermasyarakat”, pungkas Dekan Fakultas Dharma Sastra.
(Humas, 28/5)
Penulis : Rizka Ferdiansyah
Editor : I Kadek Agus Yadnya