IAHN-TPnews,- Rabu (22/1/2020) Fakultas Dharma Acarya (FDA) Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang (IAHN-TP) Palangka Raya menggelar Kegiatan Seminar Akademik dalam rangka menyambut Hari Raya Siwaratri bertempat di Aula Student Center Lantai III IAHN-TP Palangka Raya. Seminar Akademik FDA ini dihadiri oleh 300 orang peserta yang terdiri dari unsur Pimpinan baik Struktural maupun Fungsional IAHN TP Palangka Raya, unsur dosen dan pegawai, serta mahasiswa IAHN-TP Palangka Raya.
Seminar Akademik FDA kali ini mengusung tema Melalui Perayaan Siwaratri Kita Tingkatkan Rasa Vasudhaiva Kutumbakam dan Profesionalisme Civitas Akademika IAHN-TP Palangka Raya. Kegiatan dibuka secara resmi oleh Prof. Drs. I Ketut Subagiasta, M.Si.,D.Phil selaku Rektor IAHN-TP Palangka Raya. Dalam sambutannya Rektor menyampaikan bahwa Siwaratri secara teologi filsafat Hindu disebut Brahma Widya.
“Hari ini kita fokus kepada bagaimana konsentrasi kepada Tuhan, yaitu Batara Siwa dalam wujud yang dikenal sebagai Sang Hyang Siwa dan dalam bahasa lokal kita adalah Ranying Hatalla Langit. Dengan melalui tema Siwaratri ini sebagai satu subadewasa, hari ini kita menuju kepada upaya peningkatan jati diri,” ungkap Rektor.
Menurut I Made Paramarta, S.Ag., M.Si. selaku Ketua Panitia Kegiatan, Seminar Akademik ini merupakan refleksi atas Hari Raya Siwaratri yang ditinjau dari Kearifan Lokal Hindu Kaharingan. Hari Raya Suci Siwaratri tahun ini jatuh pada hari Kamis (23/1/2020) yang dirayakan sehari sebelum tilem Kapitu.
Di kesempatan yang sama, Dr. Drs. I Wayan Karya, M.Pd.,M.Si selaku Dekan Fakultas Dharma Acarya mengungkapkan bahwa seminar akademik sejatinya adalah roh dari seluruh kegiatan yang diselenggarakan di IAHN-TP Palangka Raya. Wayan berharap melalui kegiatan ini kita dapat lebih mendalami makna dari Siwaratri dalam cerita Lubdaka.
Seminar Akademik FDA ini menghadirkan dua narasumber yaitu Retno Gunawan, S.Sos., M.Pd.H dari Kantor Kemenag Kota Palangka Raya dan I Made Adnyana, S.Ag dari Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Kalimantan Tengah. Dalam pemaparan materinya Retno membahas tentang makna Hari Raya Siwaratri ditinjau dari pandangan Agama Hindu Kaharingan.
“Perayaan Hari Suci Siwaratri yang lebih identik dengan malam perenungan diri, memohon pertolongan kepada Sang Hyang Siwa, ini semua berkaitan erat dengan kitab suci Panaturan dan ajaran Bawi Ayah,” ujar Retno.
Sementara itu Made Adnyana membahas tentang Refleksivitas Hari Raya Siwaratri bagi umat Hindu. Made Adnyana menjelaskan Siwaratri berasal dari kata Siwa dan Ratri, Siwa memiliki makna baik hati, tenang, berwibawa, memiliki fungsi dalam Tri Murti melebur, sedangkan Ratri berarti malam/kegelapan.
“Sehingga makna simbolisnya adalah Pemujaan Tuhan dalam upaya menghancurkan kegelapan itu sendiri, yang harus direfleksikan adalah lenyapkan kegelapan agar hidup menjadi tenang, damai, dan mulia,” pungkasnya. //sar//