IAHN-TPnews,- Fakultas Dharma Sastra (FDS) Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang (IAHN-TP) Palangka Raya menggelar Webinar Nasional dengan tema “Radikalisme dan Moderasi Beragama” Rabu, (23/06/2021).
Acara pembukaan Webinar dihadiri unsur Pimpinan IAHN-TP Palangka Raya dan unsur Pimpinan Fakultas Dharma Sastra baik secara daring dan luring bertempat di Ruang Rapat Lantai II Gedung Rektorat IAHN-TP Palangka Raya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Dharma Sastra Dr. I Made Kastama, S.H., M.H yang menyambut baik dengan digelarnya Webinar Nasional ini dan berharap kegiatan ini dapat bermanfaat bagi peserta dan dapat meningkatkan sumber daya manusia serta peserta dapat memahami keberagaman untuk membangun solidaritas.
“Menyambut baik dengan webinar dengan mengetengahkan ide cemerlang, ide cerdas dari panitia yang dikemas dalam tema Radikalisme dan Moderasi Beragama ini, oleh karena itu jadikanlah webinar ini sebagai ruang elaboratif peningkatan mutu dan peningkatan sumber daya manusia yang bermartabat dan dan berwawasan global dan jadikanlah webinar ini sebagai ruang khusus, ruang wacana peningkatan sumber daya manusia dan diskusi ilmiah tentang ilmu pengetahuan masa kini serta jadikanlah webinar ini sebagai titik temu dan memahami pluralisme yang ada yang dapat memberikan makna nyata dalam membangun sebuah solidaritas masyarakat Indonesia,” tuturnya.
“Melalui webinar ini, jangan sampai paham radikalisme masuk ke perguruan tinggi, penyebaran paham radikalisme ini nyata-nyata sangat bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Semoga webinar ini memberikan rekomendasi positif bagi kemajuan generasi muda kedepan sebagai calon pemimpin di jaman milenial ini,” sambungnya.

Dalam laporan Budhi Widodo, SH., MH selaku Ketua Panitia kegiatan, tujuan digelarnya Webinar Nasional ini adalah untuk memberikan pemahaman tentang bahaya Radikalisme dan memberikan pemahaman tentang pentingnya moderasi beragama serta untuk mendukung upaya program deradikalisasi oleh pemerintah demi mewujudkan kehidupan yang demokratis, multikulturalisme, toleransi keberagaman, kesejahteraan dan perdamaian Indonesia demi tegaknya NKRI.
Kegiatan Webinar Nasional ini dilaksanakan secara daring dan diikuti sebanyak 140 peserta yang terdiri dari perwakilan dosen dan mahasiswa Perguruan Tinggi, PTKN dan PTKS di Provinsi Kalteng dan diluar Provinsi Kalteng, perwakilan pegawai di Lingkungan Kemenag Kabupaten dan Kota di Provinsi Kalimantan Tengah serta perwakilan FKPT Provinsi Kalimantan Tengah dengan Prof. Drs. I Ketut Subagiasta, M.Si., D.Phil sebagai Keynote Speaker dan menghadirkan tiga narasumber, yakni Faisal Yan Aulia (Plt. Kasubdit Pengawas Badan Nasional Penanggulangan Terorisme RI Pusat Jakarta), Bambang Suharto, S.H (Kasubdit Kamneg Ditintelkam Polda Kalteng) dan Dr. H. Khairil Anwar.M.Ag (Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Teroris Provinsi Kalimantan Tengah) dengan dipandu oleh moderator Dede Suryanto, S.H., M.H., (Dosen Fakultas Dharma Sastra IAHN-TP Palangka Raya)

Dalam kesempatan kali ini, Rektor Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang (IAHN-TP) Palangka Raya turut hadir secara virtual sekaligus sebagai Keynote Speaker dalam Webinar Nasional ini. Rektor menyampaikan beberapa hal penting terkait dengan bagaimana mewaspadai dan menangkal radikalisme dan tetap memegang teguh Pancasila serta menjalankan agama yang moderat sesuai dengan moderasi beragama.
“Bagaimana radikalisme ini kita waspadai jangan sampai masuk kampus, kemudian moderasi beragama jangan sampai nanti dipelintir diplesetkan. Praktek agama itu yang moderat jangan sampai terjadi agama diperalat untuk berbuat berperilaku yang ekstrim, tindakan-tindakan kekerasan yang bertentangan dengan ketentuan yang berlaku di negara tercinta Republik Indonesia ini,” ujar Rektor.
“Mari kita lawan kekerasan, kekerasan tidak pantas bagaimana nanti mengacaukan bangsa dan negara tercinta. Hindu mengajarkan Ahimsa jangan melakukan perbuatan-perbuatan kekerasan, jangan melakukan hal-hal yang menimbulkan kebencian terhadap bangsa dan negara, jangan melawan ideologi negara kita yang sudah sangat jelas bagaimana mampu menyatukan kita dengan nilai-nilai ke lima sila, ini wajib kita pahami jangan sampai masyarakat kampus apalagi menentang, melawan, memberontak terhadap Pancasila,” sambung Rektor.
“Mari kita cegah model-model praktik beragama yang berlawanan, bertentangan dengan moderasi beragama. Demikian juga toleransi beragama kita mantapkan, kita teguhkan, perkokoh bagaimana semangat berbangsa dan bernegara ini dengan suasana toleransi, harga-menghargai satu sama lain, mari tetap kita pererat,” ajak Rektor kepada seluruh peserta webinar nasional ini. //sars//