Perilaku Hedonisme dalam Sudut Pandang Agama dan Budaya

IAHN TPnews,- Fakultas Dharma Duta dan Brahma Widya Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang (IAHN-TP) Palangka Raya menggelar kegiatan Seminar Nasional, Selasa (11/04/2023).

Gaya hedonisme pada zaman ini sudah menjadi suatu pola hidup yang berkeyakinan akan pentingnya materi sebagai sumber kepuasan dan ketidakpuasan yang menunjukkan kemewahan, kesenangan, berfoya-foya serta kehidupan yang menuntut agar terlihat lebih modis, trendi, dan mengikuti zaman.

Rektor IAHN-TP Palangka Raya, Dr. Mujiyono, S.Ag., M.Ag mengapresiasi dengan dilaksanakannya seminar nasional yang mengangkat topik Perilaku Hedonisme dalam Sudut Pandang Agama dan Budaya ini yang penting untuk dilaksanakan di era globalisasi saat ini, dimana gaya hidup hedon sangat marak untuk dijumpai.

“masyarakat umum yang kurang mampu mengendalikan diri hidup di dalam kemewahan, hidup di dalam kenikmatan jasmani, kenikmatan yang sesaat yang jika kurang terkendali maka akan mempengaruhi hidupnya baik jiwa maupun raganya”, kata Rektor.

Rektor menambahkan di dalam agama pasar, yakni agama-agama yang mementingkan perilaku hedonisme dan konsumtivisme, uang adalah segala-galanya bukan lagi Tuhan yang monoteisme tetapi Tuhan yang maniteisme dimana semuanya adalah uang, segalanya bisa dilakukan dengan uang, uang adalah kenikmatan dunia.

“kenikmatan inilah yang kita kaji, yang kita gali bagaimana menurut pandangan agama dan budaya yang saat ini tergerus oleh kenikmatan hedonisme demikian juga budaya-budaya yang bersifat adi luhung”, imbuhnya.

Rektor berharap dengan dilaksanakannya seminar ini para peserta seminar dapat memperoleh informasi dan pemahaman serta cara menyikapi gaya hidup hedonisme dalam pandangan budaya dan agama.
Seminar Nasional ini dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting dan secara luring bertempat di Ruang Rapat Lt.2 Gedung Rektorat IAHN-TP Palangka Raya dengan menghadirkan tiga narasumber, yakni :

1. Prof. Dr. I Nyoman Yoga Segara, S.Ag., M.Hum (Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar);
2. Dr. Sartini, M.Hum (Universitas Gadjah Mada); dan
3. Dr. I Wayan Salendra, S.Ag., M.Si (IAHN-TP Palangka Raya). //a.s//