Persembahyangan Purnama dan Upanayana di Balai Basarah Tampung Penyang: Sebuah Refleksi tentang Hutang dalam Ajaran Hindu

IAHNTPnews,- Kegiatan persembahyangan Purnama dan Upanayana dilaksanakan di Balai Basarah Tampung Penyang pada Senin, 19 Agustus 2024. Acara ini berlangsung dengan khidmat, dihadiri oleh mahasiswa baru Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang (IAHN TP) Palangka Raya. Persembahyangan ini juga dilengkapi dengan siraman rohani yang menyentuh tentang pentingnya menyadari hutang-hutang dalam ajaran Hindu, yang dikenal dengan sebutan Tri Rna.

Tri Rna merupakan tiga jenis hutang yang harus dibayar oleh setiap individu dalam kehidupan ini, yaitu Dewa Rna, Rsi Rna, dan Pitra Rna. Hutang ini bersifat melekat dan secara ontologis harus dibayar oleh setiap manusia sebagai bagian dari tanggung jawab spiritual mereka.

Dalam kesempatan ini, I Gusti Agung Dharmawan, M.Pd.H, seorang dosen dari Fakultas Dharma Duta dan Brahma Widya (FDDBW), menyampaikan bahwa pembayaran hutang kepada Dewa atau Dewa Rna dilakukan melalui persembahyangan sebagai wujud pengabdian kepada para Dewa. Dengan sembahyang, umat menunjukkan rasa terima kasih dan penghormatan kepada kekuatan Ilahi yang telah memberikan kehidupan dan segala berkah di dunia ini.

Hutang kepada para guru suci, atau Rsi Rna, dibayar dengan mendengarkan dan mengaktualisasikan ajaran suci yang telah diberikan oleh para guru. Menurutnya, ilmu pengetahuan adalah teman yang abadi yang harus dihormati dan dijaga sepanjang hidup. Menghargai dan mengamalkan ilmu yang diajarkan oleh para guru suci merupakan bentuk penghormatan yang sangat penting dalam kehidupan spiritual.

Sementara itu, hutang kepada orang tua dan leluhur, atau Pitra Rna, dibayar melalui bhakti atau pengabdian. Berbhakti kepada orang tua, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, adalah cara untuk menunjukkan rasa hormat dan terima kasih atas kehidupan yang telah mereka berikan. Ini juga menjadi cara untuk mengangkat derajat mereka dan membawa kebahagiaan dalam kehidupan mereka.

Pada kesempatan yang sama, Rektor IAHN TP Palangka Raya, Dr. Mujiyono, juga memberikan sambutan kepada mahasiswa baru yang hadir dalam acara tersebut. Ia mengucapkan selamat datang dan menekankan pentingnya ritual Upanayana sebagai pensucian lahir batin sebelum memulai masa perkuliahan atau menuntut ilmu.

“Upanayana merupakan suatu upaya untuk mendekatkan diri kepada Tuhan yang Maha Esa, dengan tujuan agar memiliki kecerdasan, intelektual yang tajam, dan mampu menerima ilmu pengetahuan yang akan disampaikan oleh para guru dan dosen,” ucap Rektor.

Ia juga mengingatkan para mahasiswa bahwa kesuksesan sejati bukan hanya diukur dari jabatan tinggi atau harta benda yang berlimpah, tetapi dari kemampuan untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan mampu mengangkat derajat serta membahagiakan orang lain, terutama orang tua.

“Badan dibersihkan dengan air, pikiran dibersihkan dengan kejujuran, dan atma dibersihkan dengan ilmu pengetahuan dan tapa,” tegas Rektor Dr. Mujiyono, menutup sambutannya dengan nasihat yang mendalam.

Acara ini tidak hanya memperkuat spiritualitas para peserta, tetapi juga menjadi momen penting untuk introspeksi dan pemahaman lebih dalam tentang kewajiban spiritual yang harus dipenuhi dalam kehidupan sehari-hari.

Penulis Berita
I Kadek Agus Y.