IAHN TP dan UIN Antasari Banjarmasin Jalin Kerjasama Moderasi Beragama

IAHNTPnews,- Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang (IAHN-TP) Palangka Raya dan Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin resmi menjalin kerjasama melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang berlangsung di kampus UIN Antasari. Acara ini juga diisi dengan kegiatan dialog akademik dan studi tiru terkait tata kelola perguruan tinggi.


Rektor IAHN-TP Palangka Raya, Dr. Mujiyono, dalam sambutannya menegaskan pentingnya kerjasama antar lembaga pendidikan untuk memperkuat eksistensi institusi. “Kerjasama ini diharapkan mampu memperkuat lembaga kami, serta memberikan kesempatan untuk belajar dan memahami tata kelola yang ada di UIN Antasari. Tujuannya, agar IAHN-TP dapat berkembang dan suatu saat bisa bertransformasi menjadi universitas,” ujarnya.

Rektor juga menyampaikan harapannya agar kegiatan studi tiru ini dapat memberikan banyak wawasan untuk pengembangan IAHN-TP. “Kami berterima kasih kepada UIN Antasari atas kesempatan ini dan berharap kami dapat memperoleh informasi yang berguna melalui kegiatan studi tiru ini,” tambah Dr. Mujiyono.


Selain itu, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) IAHN-TP, Ibu Purwanti Mujiyono, juga turut hadir. Ia berharap dapat membangun kerjasama antara Dharma Wanita di kedua lembaga untuk mendukung kemajuan dan pengembangan Dharma Wanita IAHN-TP.
Rektor UIN Antasari Banjarmasin, Prof. Dr. H. Mujiburahman, MA., dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada rombongan IAHN-TP Palangka Raya. Ia juga mengapresiasi dan merasa bangga atas inisiatif kunjungan yang bertujuan untuk menjalin kerjasama. “Kunjungan ini adalah sebuah kehormatan bagi kami, dan kami berharap kerjasama yang dijalin hari ini akan memberikan manfaat besar bagi kedua institusi,” ucapnya.

Penandatanganan MoU tersebut dilanjutkan dengan dialog akademik yang menghadirkan I Ketut Agus Muliana, M.Fil.H sebagai narasumber. Dalam dialog tersebut, Agus Muliana menyampaikan materi mengenai Moderasi Beragama dari perspektif teologi Hindu. Kegiatan ini diharapkan mampu menambah wawasan peserta mengenai pentingnya moderasi beragama dalam konteks multikulturalisme dan keberagaman di Indonesia.

Kerjasama ini diharapkan menjadi awal dari hubungan yang lebih erat antara kedua lembaga, baik dalam pengembangan akademik, kelembagaan, maupun kegiatan sosial kemasyarakatan. //a.y//