IAHN-TPnews,- Senin (3/8/2020) Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang (IAHN-TP) Palangka Raya menggelar Webinar Bimtek Penulisan Artikel Internasional dengan tema Strategi Menembus Scopus Dengan Menghindari Hijacked Journal. Webinar yang digelar secara daring (online) dan memiliki kapasitas peserta 500 orang ini terbuka untuk umum dan diikuti oleh peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
Prof. Drs. I Ketut Subagiasta, M.Si., D.Phil selaku Rektor IAHN-TP Palangka Raya membuka secara resmi webinar ini di dalam acara pembukaan bertempat di Ruang Rapat Gedung Rektorat Lantai II IAHN-TP Palangka Raya. Acara pembukaan webinar dilaksanakan secara terbatas dan dihadiri oleh unsur pimpinan IAHN-TP Palangka Raya serta diikuti oleh seluruh peserta webinar secara online. Dalam sambutannya, Rektor menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan webinar ini.
“Artikel ilmiah menjadi hal yang penting bagi para akademisi baik itu dosen, peneliti maupun mahasiswa untuk mempublikasikan penelitian yang telah dilakukan,” ujar Rektor.
“Publikasi ilmiah internasional yang bereputasi menjadi salah satu syarat baik itu untuk peningkatan jenjang karir maupun kelulusan mahasiswa dari suatu perguruan tinggi,” lanjut Rektor
Ni Putu Eka Merliana, ST., MT selaku Ketua Panitia Pelaksana Webinar Bimtek Penulisan Artikel Internasional menyebutkan bahwa tujuan pelaksanaan webinar ini adalah mengulas strategi untuk menembus Scopus dengan menghindari Hijacked Journal.
“Strategi perlu dilakukan agar artikel ilmiah dapat menembus tembok jurnal bereputasi, selain itu para akademisi juga harus tahu beberapa jurnal yang sudah menjadi hijacked journal agar tidak sia-sia menulis dengan biaya yang besar namun artikel tidak dapat publish di jurnal yang diharapkan,” ungkapnya.
Acara yang dilaksanakan dengan protokol kesehatan pada era kenormalan baru dalam masa pandemi COVID-19 ini menghadirkan Kunti Ayu Vedanti, S.Fil.H., M.Ag sebagai Host dan Hadianto Ego Gantiano, M.Pd.H sebagai Moderator.
Webinar ini menghadirkan Robbi Rahim, M.Kom, Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Sukma Medan sekaligus Editor dan Reviewer Jurnal Scopus sebagai narasumber. Dalam pemaparan materinya, Robbi menjelaskan bahwa Scopus memiliki database abstrak terbesar dan terlengkap serta mempunyai kemudahan dalam menyajikan informasi publikasi berdasarkan country, source, author dan sebagainya.
“Scopus telah menjadi rujukan banyak peneliti untuk mencari referensi dan juga menjadi salah satu syarat kepangkatan bagi tenaga pendidik di Indonesia ataupun juga syarat kelulusan studi, selain itu menurut banyak sumber, jurnal yang terbit di Scopus adalah jurnal internasional yang bereputasi,” ungkapnya.
“Jika mempublish jurnal pada Hijacked Jurnal maka artikel tidak akan terindeks di database bereputasi seperti Scopus atau WOS dan artikel tidak dapat diterbitkan di jurnal lain karena sudah publish walaupun terbit di hijacked journal, ini menimbulkan kerugian finansial bagi author karena biaya yang dikeluarkan tidak mendapatkan feedback publikasi apapun,” lanjutnya.
“Identifikasi hijacked journal dapat dilakukan dengan mengecek record artikel yang sudah terindeks scopus dan bandingkan dengan issue yang ada di website, Cek DOI Jurnal pada database SCOPUS dan Crossref, kalau berbeda bisa dipastikan salah satu jurnal adalah Hijacked Journal, selain itu Prefix DOI untuk setiap jurnal tidak akan mungkin sama,” pungkasnya di akhir penyampaian materi. //sar//