Seminar Akademik “IAHN TP Kampus Berbudaya untuk Indonesia Maju”

IAHN TPnews,- Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang (IAHN-TP) Palangka Raya menggelar Seminar Akademik dalam rangka Hari Raya Nyepi Tahun 2023, dengan mengusung tema “IAHN-TP Kampus Berbudaya Untuk Indonesia Maju”, Kamis (6/04/2023) bertempat di Aula Serbaguna IAHN-TP Palangka Raya.

Seminar akademik ini merupakan rangkaian kegiatan dari Dies Natalis Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang Palangka Raya yang ke-5 sekaligus perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Rektor IAHN-TP Palangka Raya yang dalam hal ini diwakili oleh Budi Purnomo, SH., M.Si selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama.

Budi mengatakan seminar akademik ini penting dilaksanakan dan diikuti oleh seluruh mahasiswa, dimana seminar ini dapat menjadi ajang untuk berdiskusi dan saling bertukar pikiran sehingga mampu menemukan suatu titik terang dari suatu permasalahan dan memberikan wawasan tambahan bagi mahasiswa.

“Dengan seminar ini kita akan mampu mengaplikasikan ilmu secara ilmiah, disini tempat untuk kita menggodok, saling bertukar berbagi dan pada kesempatan juga suatu kesempatan untuk mendapatkan ilmu materi-materi yang bermanfaat yang akan disampaikan oleh narasumber”, ucapnya.

Seminar Akademik dengan tema “IAHN-TP Kampus Berbudaya Untuk Indonesia Maju” ini menghadirkan Prof. Dr. Drs. I Nengah Duija, M.Si (Guru Besar UHN I Gusti Bagus Sugriwa) dan Dr. I Wayan Suasta, S.Ag., M.Pd.H (Dosen IAHN-TP Palangka Raya) sebagai narasumber dipandu oleh Dr. Suryanto, S.Pd., M.Pd (Dosen IAHN-TP Palangka Raya) selaku moderator dalam seminar tersebut.

Pada kesempatan tersebut Dr. I Wayan Suasta, S.Ag., M.Pd.H selaku narasumber pertama menyampaikan materi dengan topik Pesan Nyepi dari Bumi Tambun Bungai untuk Indonesia Maju.

Prof. Dr. Drs. I Nengah Duija, M.Si dalam materinya menyampaikan beberapa hal yang harus perhatikan dalam pengelolaan akademik dari program studi yang dikelola sesuai dengan IKU yang tercantum dalam Permendikbud Nomor 3 Tahun 2021 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) yang menjadi persyaratan penting dalam pengelolaan dunia akademik yang nantinya dapat ditambahkan menjadi Indikator Kinerja Tambahan (IKT).

Indikator Kinerja Utama yang dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan merupakan ukuran kinerja baru bagi perguruan tinggi untuk mewujudkan perguruan tinggi yang adaptif dengan berbasis luaran lebih konkret. Kebijakan tersebut juga menjadi alat ukur untuk mengakselerasi implementasi Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.

Prof. Duija menerangkan terkait indikator ataupun kriteria-kriteria yang harus terpenuhi untuk mencapai IKU, terkait dengan IKU yang pertama yakni tentang Lulusan mendapatkan Pekerjaan yang layak, terdapat beberapa kriteria yang harus terpenuhi agar tercapainya IKU tersebut, seperti kriteria pekerjaan, kriteria kewirausahaan dan kelanjutan studi.

Prof mengatakan setiap alumni yang dihasilkan paling tidak harus mendapatkan pekerjaan dengan masa tunggu kurang dari 6 bulan dan akan lebih baik jika sebelum selesai kuliah mahasiswa telah mendapatkan tawaran pekerjaan, sehingga masa tunggu dapat kurang dari 6 bulan.

Selain IKU terkait lulusan mendapatkan pekerjaan yang layak, Prof. Duija juga menjelaskan terkait IKU yang kedua, yakni Mahasiswa mendapat pengamalan diluar kampus, dimana mahasiswa harus aktif dalam berkegiatan di luar kampus dengan mendapatkan 20% atau atau 20 SKS di luar kampus dalam Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, kemudian mahasiswa aktif dalam mengikuti lomba minimal tingkat nasional, mengikuti magang atau praktik kerja baik di UMKM, perusahaan industri milik pemerintah atau perusahaan yang dimiliki oleh badan usaha maupun daerah.//a.s//